MAKASSAR, SUARATIPIKOR.COM - Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) dalam upaya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, me...
Program ini bertujuan untuk mengatasi risiko kontaminasi lingkungan di permukiman kumuh dengan mengembangkan infrastruktur hijau yang berkelanjutan.
Dalam acara peresmian tersebut, Camat Wajo menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan program RISE dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Kota Makassar dan masyarakat.
Peresmian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Co-Director RISE dari Monash University, Profesor Diego Ramirez-Lovering, Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Ervan Maksum, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Profesor Jamaluddin Jompa, Penjabat (Pj) Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra, beberapa kepala OPD lingkup Pemkot Makassar, dan 40 peneliti dari luar negeri.
Profesor Diego Ramirez-Lovering menyoroti urgensi pengembangan solusi berkelanjutan untuk permukiman kumuh. Dia mengungkapkan bahwa sekitar satu miliar orang saat ini tinggal di permukiman kumuh, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi tiga miliar jiwa pada tahun 2050.
Perubahan iklim, yang meningkatkan risiko banjir, kenaikan permukaan air laut, dan cuaca ekstrem, semakin memperburuk kondisi permukiman kumuh.
Solusi inovatif dalam program ini telah diterapkan untuk lebih dari 1.400 penduduk dari 325 rumah tangga di permukiman kumuh, termasuk sistem pengolahan limbah lahan basah berbasis alam, perbaikan drainase, dan pembuatan jalur limpahan air untuk mengatasi banjir.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal di Kota Makassar dengan target memperbaiki kawasan kumuh menjadi kawasan yang layak huni. (**)
Tidak ada komentar