WAJO, SULSEL - Pandemi Covid-19 tidak sekadar bencana kesehatan, tetapi juga berdampak besar pada ekonomi. Salah satu sektor paling terdam...
WAJO, SULSEL - Pandemi Covid-19 tidak sekadar bencana kesehatan, tetapi juga berdampak besar pada ekonomi. Salah satu sektor paling terdampak adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berbagai langkah pun dilakukan untuk terus menghidupkan sektor penyangga ekonomi ini. Baik pemerintah pusat maupun daerah, terus menyokong dengan memberikan bantuan UMKM.
Di Kabupaten Wajo, misalnya, yang dikenal sebagai daerah sentra bisnis, pemerintah daerah terus mendorong penciptaan lapangan kerja dengan memberdayakan pelaku UMKM. Diwujudkan melalalui program cetak wirausaha baru ataupun memberdayakan wirausaha yang telah ada. Ditambah lagi, menjadi bagian dari janji politik Amran Mahmud-Amran SE di Pilkada 2018.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Wajo melalui Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM, Andi Rahmayanti, mengatakan untuk tahun ini Pemerintah Kabupaten Wajo telah mengucurkan anggaran Rp500 juta untuk memberdayakan pelaku UMKM melalui APBD 2021.
"Untuk bantuan sosial APBD 2021 sebesar Rp500 juta ini, kita telah salurkan kepada 226 pelaku UMKM. Bantuan UMKM ini adalah salah satu program unggulan Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati," kata Rahmayanti, Senin (11/10/2021).
Selain itu, Pemkab Wajo juga memberikan bantuan sosial berupa Rp125.000.000 untuk salah satu kelompok UMKM.
Rahmayanti melanjutkan, Pemberian bantuan bagi UMKM ini merupakan salah satu wujud dari program Amran Mahmud-Amran yang tertuang dalam kartu Pammase, serta beberapa program lain yang juga sementara berproses.
Untuk mendukung program ini tidak hanya mengandalkan APBD, Pemkab Wajo bersama Disperindagkop dan UKM juga tidak henti mencari dukungan ke pusat.
"Alhamdulillah, tahun ini kita juga mendapatkan dana bantuan bagi wirausaha sebanyak 16 UMKM jumlahnya sebanyak Rp101 juta dari Kementerian Koperasi dan UKM RI. Masih ada 9 UMKM sementara tahap verifikasi dana bantuan bagi wirausaha ini," sebut Rahmayanti.
Belum lagi, lanjut Rahmayanti, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Pada 2020 saja, penerima BPUM sebanyak 5.627 UMKM yang mendapat bantuan sebesar Rp2.400.000 dengan total Rp13,5 miliar.
Sementara pada 2021, bantuan produktif usaha mikro BPUM yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan sebanyak 16.039 UMKM senilai Rp1.200.000 atau sekitar Rp19,3 miliar. Masih ada calon penerima bantuan BPUM ini yang masuk tahap verifikasi pusat.
"Sementara target bantuan UMKM tahun depan 2022 yang sudah masuk dalam SIPD sebanyak 20 UMKM yang diusulkan melalui APBD. Untuk bantuan bagi wirausaha dari program Kementerian Koperasi dan UKM RI, kami menunggu juknis tahun 2022. Diupayakan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Wajo beberapa UMKM bisa mendapatkan bantuan tersebut," harap Rahmayanti. (Syf)
Editor: A2W
Tidak ada komentar