GOWA - Wilayah hukum Resor Gowa kembali digemparkan dengan penemuan mayat orok bayi pada Senin siang (24/5) pukul 12.30 WITA di sebuah kebun...
GOWA - Wilayah hukum Resor Gowa kembali digemparkan dengan penemuan mayat orok bayi pada Senin siang (24/5) pukul 12.30 WITA di sebuah kebun milik warga yang terletak Dusun Biringbalang Desa Julukanaya Kec.Pallangga Kab.Gowa.
" Saat itu saya sementara mencari bibit Pohon Salak di kebun kemudian melihat benda mencurigakan yang dibungkus dengan kain putih (baju sekolah) dan sudah berbau, terang saksi Per.SB saat memberi penjelasan kepada Polisi.
Pasca menemukan lokasi yang mencurigakan tersebut selanjutnya menyampaikan apa yang telah dilihatnya kepada warga dan Kepala Dusun. Pada pukul 15.30 WITA saksi dan pemerintah setempat menuju TKP sesuai lokasi yang dilihat oleh saksi dan saat tanah digali ditemukan mayat orok bayi yang sudah bengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap yang terbungkus dengan kain putih, selanjutnya Kepala Dusun Biringbalang melaporkan ke pihak kepolisian.
Kasubbag Humas Resor Gowa saat dikonfirmasi terkait penemuan orok bayi mengatakan,"benar pada Senin siang kemarin ditemukan mayat orok bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya. Mayat orok bayi tersebut memiliki organ tubuh yang lengkap namun karena sudah membengkak sehingga tidak dapat diketahui jenis kelaminnya selanjutnya mayat orok bayi dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara sore kemarin," jelas Kasubbag Humas Resor Gowa AKP. M. Tambunan siang tadi Selasa (25/5/2021).
Pasca dilakukan oleh TKP pada pukul 18.30 WITA oleh Tim INAFIS Polres Gowa dan personil Polsek Pallangga dipimpin oleh Ka SPKT Aiptu H.Muhammad Tahir selanjutnya pada pukul 19.30 WITA mayat orok bayi dievakuasi ke RS Bhayangkara guna dilakukan pemeriksaan Visum Et Revertum.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan dan berharap orang tua dari orok bayi tersebut dapat diungkap serta menghimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait penemuan mayat orok bayi ini segera menyampaikan kepada pihak kepolisian,pungkas AKP. Tambunan. (Red)
Editor: A2W
Tidak ada komentar