WATAMPONE - Kepala Staf Korem 141/Toddopuli Kolonel Inf Heri Purwanto S.E menjadi Irup Upacara Bendera tujuh belasan bertempat di Lapangan...
WATAMPONE - Kepala Staf Korem 141/Toddopuli Kolonel Inf Heri Purwanto S.E menjadi Irup Upacara Bendera tujuh belasan bertempat di Lapangan Makorem 141/Tp. Jalan jendral Sudirman No.09 Kab. Bone.(17/02). Amanat Panglima Kodam XIV/Hsn yang dibacakan Oleh Kepala staf Korem 141/Tp mengatakan” Upacara pengibaran bendera yang dilaksanakan pada tanggal 17 setiap bulan, merupakan wujud rasa bangga dan penghormatan kita terhadap Sang Merah Putih sebagai lambang kebesaran dan kedaulatan negara yang menjadi bukti tetap kokohnya NKRI.
Oleh karena itu, upacara bendera seperti ini, tidak boleh dipandang sekedar kegiatan seremonial semata, tetapi harus kita jadikan sebagai wahana untuk mempertebal nasionalisme dan mempertinggi patriotisme” Ujarnya.
Seperti kita ketahui bersama, pada bulan Januari yang lalu telah terjadi musibah bencana alam gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene Provinsi Sulawesi Barat, yang telah menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun materill. Sampai saat ini prajurit Kodam XIV/Hasanuddin yang terlibat Satgas penanggulangan bencana masih melaksanakan tugas di daerah tersebut.
Untuk itu, pada kesempatan ini selaku pimpinan Kodam XIV/Hasanuddin saya menyampaikan terima kasih serta penghargaan kepada segenap prajurit yang telah mengerahkan segala kemampuan membantu pemerintah daerah untuk percepatan pemulihan pasca terjadinya bencana di Provinsi Sulawesi Barat.
“Apa yang telah dilakukan adalah tugas kemanusiaan yang sangat mulia dan akan menjadi ladang pahala untuk berbakti kepada sesama, sekaligus sebagai implementasi jati diri TNI AD sebagai tentara rakyat yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, sehingga keberadaan TNI AD selalu bersama-sama dengan rakyat dan berjuang untuk kepentingan rakyat.”tuturnya.
Diakhir amanatnya Pangdan XIV/Hsn berharap kepada seluruh satuan jajaran Kodam XIV/Hasanuddin agar terus meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana-bencana yang lain, mengingat ancaman bencana alam sewaktu-waktu dapat terjadi dengan bentuk serta tingkat kerawanan yang berbeda-beda”Ungkap kasrem. (Hrn)
Editor: A2W
Tidak ada komentar