MOROWALI, SUARATIPIKOR.com - Dalam penanganganan penyebaran covid-19 di Morowali pemerintah Daerah kabupaten Morowali bergerak sejak Jan...
MOROWALI, SUARATIPIKOR.com - Dalam penanganganan penyebaran covid-19 di Morowali pemerintah Daerah kabupaten Morowali bergerak sejak Januari 2020. Bupati Morowali Drs. H.Taslim juga telah berkomitmen dengan beberapa perusahaan tambang yang ada di Morowali dalam hal penanganan covid 19.
Hal ini dikemukakan Ashar M. Ma'ruf, SE, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah Morowali sekaligus sebagai juru bicara Ttim Satgas Covid-19 Morowali saat dihubungi, selasa, 21 April 2020 diruang kerjanya.
Ashar mengatakan penanganan Cv-19 di Morowali dilakukan sejak Januar dimana pihaknya mulai bekerja setelah ada yang positip covid di Indonesia.
“Kami juga bekerja setelah keluar informasi bahwa di Wuhan terjadi peningkatan kasus covid-19.
Sejak saat itu kami mulai bekerjasama dengan pihak perusahaan tambang yang ada di Morowali diantaranya PT. IMIP, PT. Wanxiang dan PT. Transon,” jelas Ashar.
Selain itu juga pemerintah kerjasama dengan pihak KKP Kantor kesehatan pelabuhan di Poso yang ditugaskan di Morowali untuk melakukan sosialisasi termasuk medical Cek-up kepada seluruh tenaga asing yang ada di Morowali waktu itu dibulan Januari.
Ashar menambahkan, pada Februari 2020, Bupati mengeluarkan surat untuk disampaikan kepada pihak perusahaan agar melakukan penertiban tenaga kerja asing. Untuk tenaga kerja asing yang keluar tidak boleh lagi masuk ke Morowali dan tenaga kerja asing yang masih tetap bertahan di Morowali dilarang untuk keluar. Hal ini dipatuhi oleh pihak perusahaan.
“Minggu lalu kami bersama dinas terkait sekaligus pihak perusahaan PT. IMIP di undang oleh DPRD Morowali dimana PT. IMIP telah membeberkan apa yang telah mereka lakukan terhadap karyawanya dalam rangka upaya pencegahan penyebaran pandemi covid-19,” ujarnya.
Ashar mengungkapkan, perdasarkan data yang ada, di Bahodopi ada 13 orang berstatus ODP (Orang Dalam Pantauan) yang sedang dalam karantina mandiri. “Itu yang kami lakukan pemantauan. In Syaa Allah satu dua hari kalau sudah datang repid tesnya, kami akan lakukan repid terhadap 13 ODP tersebut. Jika ada peningkatan ODP ke PDP baru dilakukan rujukan ke RSUD Morowali,” ucapnya.
Dikatakan, saat ini karyawan PT. IMIP yang berstatus PDP satu orang yang saat ini dirawat diRSUD Morowali asal WNI. “Tetapi PDP itu belum tentu positif, nanti kita selesai melakukan pemeriksaan baru kita pastikan bahwa dia positif atau negatif,” pungkas Ashar. (Nuryasin)
Editor : M.Rusdi, DM.SH.
Tidak ada komentar