WAJO, SUARATIPIKOR.com - - Pembekalan dan pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata terpadu angkatan pertama Universitas Puangrimaggalatun...
Prof. Dr. H. Imran Ismail, MS yang merupakan Rektor Universitas Prima menyampaikan bahwa kuliah kerja nyata terpadu angkatan pertama dari Universitas Prima sebanyak 632 orang dan disebar di 60 desa di Kabupaten Wajo dan dilaksanakan selama 2 bulan.
Dengan Lokasi di Kecamatan Pammana Kecamatan Sabbangparu, Tanasitolo Maniangpajo, Gilireng, Majauleng, Sajoanging dan Kecamatan Penrang dan selama di lokasi nantinya bisa membuat reputasi sesuai kebutuhan masyarakat, dan juga mendukung program Bapak Bupati khususnya dalam wirausaha.
Dan hari ini juga dilakukan perjanjian kerjasama antara Dekan Fakultas Pertanian Universitas Prima dan Dekan Pertanian Universitas Bosowa.
Sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa hari ini melepas anak mahasiswa kuliah KKN terpadu di 8 Kecamatan, yang Insya Allah akan tersebar dan akan mengimplementasikan ilmu apa yang telah dimiliki untuk dapat ditampilkan dan di kolaborasi.
"Insya Allah akan bisa melakukan pembinaan, pemberdayaan kepada masyarakat kita, sesuai dengan ilmu yang dimiliki dan tentunya bisa untuk berinovasi," kata Bupati Wajo.
"Visi kita, bagaimana kedepan memiliki generasi-generasi yang berintegritas, intelektual dan bisa menjadi harapan Bangsa, atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas berbagai upaya, utamanya kepada jajaran civitas Puangrimaggalatung yang terus berbenah, menata, meningkatkan kualitas pengelolaan perguruan tinggi, sehingga akan menghasilkan alumni yang betul-betul bisa langsung bisa mentransfer ilmunya," Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menambahlan dalam sambutannya.
Dikatakan kalau pemanfaatan ilmunya bukan hanya menjadi tenaga kerja, menjadi pegawai atau menjadi karyawan, tetapi yang sangat didambakan adalah alumni alumni yang bisa mampu menciptakan lapangan kerja dengan program enterpreneurship sampai 2024.
"Saya kira ini bisa menjadi spirit dan semangat kita untuk mengawal program ini, agar alumni-alumni kita ini orientasinya adalah orientasi skill, keterampilan, jadi ilmu yang dimiliki dikembangkan menjadi skill atau keterampilan praktis yang dibutuhkan masyarakat kita," tutur Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Bupati Wajo katakan kalau itu dibutuhkan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam yang melimpah di daerah Wajo, dan Wajo memiliki potensi yang mungkin kalau dibandingkan dengan daerah-daerah lain, hampir semua ada dimiliki, jadi sumber daya alam yang dimiliki yang melimpah dan potensinya sangat luar biasa dibutuhkan sumber daya manusia yang bisa mengelola dan mengembangkannya.
"Untuk itu Pemerintah Kabupaten Wajo dengan Visinya menghadirkan pemerintahan Amanah Menuju Wajo yang maju dan sejahtera, kita ingin memajukan seluruh sektor, mulai sektor pelayanan sampai sektor ekonomi masyarakat kita , akan kita gerakan sedemikian rupa termasuk kaitannya dengan MoU yang baru saja kita saksikan antara Uniprima bersama dengan Universitas Bosowa," ungkap Bupati Wajo.
Dikatakan kalau ini akan menambah penguatan dan menjadi wadah untuk bisa lebih berkreasi dan berinovasi membangun pertanian di Wajo, dengan programnya diantara 25 program yang ada selain interpreneur, juga ada program unggulan Di Wajo yaitu integrated farming system.
Dijelaskan kalau Program pertanian terpadu ini ada 3 mimpi besar di dalamnya ingin di Wajo pertaniannya dua kali lipat sehingga persawahan di Wajo cukup melimpah dan cukup luas, bahkan terbesar di Sulawesi Selatan, dimana memiliki sawah seluas 100.000 hektar are dan 30% sudah beririgasi teknis.
"Masih banyak yang harus kita sentuh dengan teknologi, dengan berbagai upaya misalnya pompanisasi, bor dan berbagai teknologi untuk mengeluarkan air yang melimpah di Wajo," ungkapnya.
Dikatakan juga kalau berdasarkan satelit penginderaan, Wajo memiliki daerah aliran sungai yang luar biasa, baik yang ada di permukaan maupun di dalam permukaan, sungai yang ada di permukaan ini luar biasa kalau ini terkelola dan tidak terbuang ke Teluk Bone, maka ini bisa menggenjot pertanian di Wajo, sekarang ini diusahakan untuk mengalirkan listrik listrik, bukan cuma di rumah tangga, tetapi juga di lokasi pertanian.
"Ini agar membantu kompanisasi, membantu bor petani kita, supaya bukan lagi tabung gas rumah tangga yang terganggu," kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Yang kedua ingin potensi air yang ada yang cukup banyak, dan Insya Allah tidak lama lagi Paseloreng akan terwujud, sehingga menambah 8.000 hekto are persawahan yang teraliri air, dan sekarang ini sudah proses AMDAL untuk pompanisasi besar-besaran air dari Danau Tempe untuk dinaikkan di Bulucepo untuk mengaliri sawah 20.000 hekto are.
"Nantinya 1 tahun bisa 5 kali panen, maka ini bisa kita bayangkan bisa melimpah hasil persawahan kita, yang sekarang ini sudah capai lebih dari 800.000 ton pertahun, kalau ini bisa dua kali lipat sesuai mimpi kami," ucap Bupati Wajo.
"Saya kira bisa ini menggerakkan roda perekonomian di Wajo, dan mimpi kedua adalah dalam integrated farming system yaitu mengembalikan kejayaan Wajo sebagai penghasil ikan terbesar di Asia Tenggara," Bupati Wajo menambahkan.
Dijelaskan kalau Wajo punya Danau Tempe dengan luas 16.000 hektar ditambah 27 danau-danau kecil, dan sekarang ini ditambah dengan pembuatan embun embun yang bisa menjadi pertanian terpadu selain pemanfaatan untuk pertanian juga untuk budidaya ikan.
"Saya sangat senang melihat produk-produk kita, ini bisa jadi produk unggulan, produk lokal, produk yang bisa bersaing di Mart Mart, bukan cuma di mart lokal, tapi bisa nantinya menuju ke pengembangan Mart Mart nasional, tinggal di sentuh packing-nya, bagaimana bisa menarik, bisa berkualitas, bagaimana bisa tahan lama, bisa lebih sehat, higienis dan ini sudah dikerjasamakan dengan JICA untuk membantu nanti di UKM kita," terang Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M Si.
Dikatakan kalau juga akan ditargetkan bangun Pariwisata di Wajo, agar persuteraan, produk oleh-oleh seperti ini bisa menjadi produk kreativitas anak-anak muda kita atau penguasa di Wajo.
Mimpi ketiga ingin jadikan Wajo sebagai lumbung daging, dengan bekerja sama dengan Dekan Fakultas Pertanian, bisa nanti peternakan di Kabupaten Wajo digerakkan secara masif, dan sudah disiapkan program Pembinaan dengan pendampingan, pembinaan utusan dari OPD untuk dibekali menjadi tenaga pendamping peternakan.
"Saya berterima kasih, mudah-mudahan dengan program KKN ini yang kurang lebih 2 bulan ada kerja nyata betul, ada kegiatan nyata yang betul-betul tercipta dan terfollow up menjadi kegiatan konkrit, kegiatan riil," tutup Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si diakhir sambutannya.(Red)
Editor: Daci Dais.
Tidak ada komentar