MAKASSAR, Suaratipikor.com -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Group Wartawan Media Online (DPP GoWa-MO), Syafriadi Djaenaf menginstruksi...
MAKASSAR, Suaratipikor.com -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Group Wartawan Media Online (DPP GoWa-MO), Syafriadi Djaenaf menginstruksikan kepada seluruh pengurusnya agar melakukan aksi solidaritas serentak menutup mata sebelah kiri dengan perban.
Pria yang akrab disapa "Pak Ketua" ini juga mengajak kepada seluruh wartawan di Indonesia agar menggelar aksi solidaritas yang sama untuk Mua'dz Amarna jurnalis fotografer yang ditembak sniper pasukan Israel saat meliput demonstransi di Khalil.
Rencananya aksi akan dilaksanakan Jumat, 22 November 2019, dimulai pukul 10.00 sampai Ba'da Sholat Jumat.
"Kami Indonesia mendoakan dan turut merasakan dengan setulus hati untuk kalian (para jurnalis di Palestina)," katanya.
"GoWa-MO mengutuk kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel. Data yang kita miliki sudah 55 wartawan gugur sejak tahun 2000 oleh tentara Zionis," kecam Syafriadi Djaenaf.
Selain itu, Gowa-Mo mendesak lembaga HAM bergerak cepat menghentikan kejahatan tentara Zionis Israel dan menyeretnya ke pengadilan HAM.
“Kita sebagai jurnalis akan tetap menjaga solidaritas, kita akan tetap pada pedoman jurnalis, dan akan mengangkat kepala dengan kemuliaan profesi kita," pungkas Pak Ketua.
Aksi solidaritas ini untuk Mua'dz Amarna yang harus kehilangan mata kirinya setelah ditembak saat sedang meliput unjuk rasa warga Palestina yang berujung bentrok di Kota Surif, Hebron, Jumat (15/11/2019).
Mua'dz Amarna, jurnalis foto berusia 32 berasal dari kamp pengungsi Dheisheh, yang terletak di selatan Betlehem, wilayah selatan Tepi Barat. Dia bekerja untuk sejumlah media lokal.
Mua'dz diketahui fotografer pertama yang mendokumentasikan pembunuhan berdarah dingin yang dilakukan para serdadu penjajah Israel terhadap pemuda Palestina Omar Badawi di Hebron, beberapa hari yang lalu.(*)
Editor : A2W.
Tidak ada komentar