WAJO, Suaratipikor.com - Upacara pembukaan Karang Pamitran Kwartir cabang gerakan Pramuka Wajo tahun 2019 yang dilaksanakan di Atakkae,...
WAJO, Suaratipikor.com - Upacara pembukaan Karang Pamitran Kwartir cabang gerakan Pramuka Wajo tahun 2019 yang dilaksanakan di Atakkae, Sabtu 28 September 2019.
Dalam laporan Ketua Pusdiklatcab Wajo Dr.Jamal Kadar, M.Si tentang pelaksanaan Karang Pamitran 2019 mengatakan bahwa dengan semangat Karang Pamitran yang merupakan pertemuan pembina Pramuka untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan dan pengalaman ini merupakan wujud penyelenggaraan tukar pikiran dalam rangka membina peserta didik dengan menggunakan pendekatan metode kepramukaan.
Disampaikan juga kalau tugas pokok dari Kepramukaan adalah menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak dan pemuda pemuda Indonesia yang berakhlak mulia, dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keberadaan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Dan dikatakan kalau pelaksanaannya dimulai tanggal 27 September 2019 s.d. 30 September 2019 dengan peserta dari Pembina putra dan putri dari masing-masing Gugus Depan yang berpangkalan pada satuan pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah peserta sebanyak 785 orang.
Dalam sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. dalam acara Karang Pamitran 2019 menyampaikan bahwa
sebagaimana amanat undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang gerakan Pramuka
Dikatakan kalau Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman bertakwa berakhlak mulia, berjiwa Patriot, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dan menjaga serta membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia mengamalkan Pancasila serta melestarikan lingkungan hidup.
"Pramuka yang kini berusia 58 tahun tentu tidak sama suasana dan kondisinya ketika dilahirkan, oleh karena itu perlu diciptakan gerakan Pramuka yang baru, diminati kaum muda. Pramuka tidak lagi terkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini karena hampir setiap orang bahkan peserta didik memiliki alat komunikasi berupa handphone bakal smartphone," jelas Bupati Wajo.
"Sebagai seorang anggota Pramuka kita tidak perlu minder dan takut, karena kita adalah praja muda karana yang memiliki budi pekerti yang luhur, menjunjung tinggi budaya warisan bangsa serta memiliki kecakapan hidup dan daya saing, oleh karna itu ada yang perlu kita persiapkan sejak dini diantaranya sikap mental, kedua ilmu pengetahuan dan tekhnologi ketiga adalah kreativitas dalam seni," Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menambahkan.
Dikatakan kalau melalui kegiatan Karang Pamitran Tahun 2019 ini, di samping merupakan pelaksanaan program kerja pengurus Kwartir cabang gerakan pramuka, juga bertujuan untuk membina dan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta menambah dan mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan bagi para pembina Pramuka.
Dalam sambutan ini disampaikan beberapa pesan dan harapan kepada Pembina Pramuka diantaranya.
Pertama jadilah pembina Pramuka yang memiliki mental kepribadian yang kuat, semangat pantang menyerah, disiplin, inovatif dan senantiasa bekerja keras.
Kedua mantapkan nilai-nilai Pancasila, Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka dalam diri peserta didik, agar menjadi manusia Indonesia bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ketiga banggalah menjadi pembina Pramuka dan banggalah dalam mendidik Tunas Muda generasi emas Indonesia.
Keempat satukan hati dan perbuatan dalam menempuh jalan kehidupan, serta meraih cita-cita di masa depan, kedepankan idealisme, kerja keras, kejujuran dan martabat sebagai seorang Pramuka Sejati.
Kelima mencermati dinamika kebangsaan di televisi dan berbagai pesan-pesan di media sosial, bahkan menjadi gejolak terjadi di daerah-daerah,
"Saya berharap di Kabupaten Wajo Insya Allah tetap kondusif, tetap penuh kekompakan dan kebersamaan, kita mengambil peran bersama, bahkan kita juga melihat gerakan-gerakan anak kita untuk berdemo dan sebagainya, kita selalu kedepankan nilai-nilai kearifan lokal norma-norma agama, kita langsung yang terdepan untuk selalu membimbing dan mengarahkan anak kita, agar tidak nantinya menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan, apalagi ada momen-momen yang akan kita jaga bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," harap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
"Untuk Itu saya berharap kepada bapak dan ibu dalam dalam momentum yang baik ini, mari kita dengan penuh kebersamaan untuk memantau secara langsung, di mana ada hal atau potensi, mohon supaya segera dikomunikasikan agar kita mengambil langkah langkah strategis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi di daerah kita di Wajo," Bupati Wajo menambahkan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan acara tradisi Pusdiklat Lamadukelleng diantaranya berupa penyerahan Pataka Pusdiklatcab Lamadukelleng dari Bupati Wajo selaku ketua Kwartir Cabang Wajo, dengan menyerahkan Pataka Pusdiklatcab Wajo kepada Ketua Kwarcab untuk selanjutnya diserahkan kepada Kapusdiklat Cabang Wajo.
Berikutnya sandi Pusdiklat Lammadukelleng dan penancapan Pusaka Pusdiklatcab Lamadukelleng serta penyematan atribut aparat perkemahan oleh Bupati Wajo
Diakhir acara Bupati Wajo meninjau langsung tempat-tempat dari perkemahan dari para peserta yang ada di Atakkae. (*)
Sumber :Humas Pemkab Wajo,
Editor : Andi Aswin, MM.
Tidak ada komentar