Penulis : Serka Arbin Editor : M.Rusdi,DM. SUARATIPIKOR.COM,SINJAI - Raut wajah masyarakat Tompobulu di Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten...
Penulis : Serka Arbin
Editor : M.Rusdi,DM.
SUARATIPIKOR.COM,SINJAI - Raut wajah masyarakat Tompobulu di Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai tampak Bahagia. Dia gembira menyaksikan jalan di kampungnya yang dulu jelek kalau lewat dan sekarang udah ada pembangunan di sana.
Keceriaan warga masyarakat itu beralasan. Sejak dulu sampai sekarang, warga berharap ada perintisan jalan dari pemerintah untuk mempermudah transportasi ke wilayah lain.
Sejak itu, warga mengusulkan kepada aparat desa setempat untuk merintis dan melebarkan jalan melalui program TMMD karena rakyat merasa lebih dekat dengan TNI.
Pada awal Januari Kodim 1424/Sinjai melakukan survey lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 Tahun 2019 di Desa Tompobulu. per menjadi salah satu target program itntisan jalan dan pelebaran jalan merupakan prioritas program TMMD . Kepala Desa, tokoh masyarakat dan warga sempat ragu-ragu menanggapi rencana itu. Pasalnya warga hanya punya tenaga dan tanpa modal finansial. Namun, kekhawatiran itu sirna ketika Komandan Distrik Militer (Dandim) 1424/Sinjai, Letkol Inf Oo Sahrojat,S.Ag, M.Tr (Han) memimpin Satgas TMMD ke lokasi kegiatan fisik TMMD.
Seluruh warga gembira menyambutnya. Kehadiran Satgas TMMD,ibarat dewa penolong. Keceriaan tampak sekali di desa Tompobulu , basis kegiatan TMMD.
Mereka mulai kerja bareng. Setiap hari, puluhan warga bersama Satgas TNI bahu-membahu bergotong royong.
Satgas TNI dinilai kepala Desa Mahmuddin, memberi banyak nilai positif kepada warga. Kehadiranya mereka di kampung tak hanya menghadirkan kenangan baru di Tompobulu, akan tetapi mereka meninggalkan pesan moral tak ternilai yakni semangat kerja keras, gotong-royong, kebersamaan dan solidaritas.
“Tidak terbayangkan sebelumnya. Ternyata pekerjaan yang besar dan seberat apapun bisa diselesaikan dengan gotong-royong,” ujar Mahmuddin.
Kepala Desa terharu menyaksikan kebersamaan prajurit TNI dan warga. Kedekatan dan keakraban telah menjauhkan jarak dan cara pandang masyarakat terhadap korps berbaju loreng yang dianggap angker dan kasar. (*)
Tidak ada komentar