SUARATIPIKOR.COM,MAKASSAR - Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan, menerima kunjungan Sekjen Kementerian Peker...
SUARATIPIKOR.COM,MAKASSAR - Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan, menerima kunjungan Sekjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (26/6).
Kunjungan tersebut terkait dengan rencana Kementerian PUPR yang akan membangun gedung pelayanan satu atap khususnya di Kota Makassar. Sekda Abdul Hayat mengatakan bahwa PUPR meminta bantuan terkait lahan yang akan digunakan untuk rencana tersebut.
“PUPR kan banyak kantornya nih, mau cari lahan untuk menyatukan semuanya, supaya komunikasinya lebih efektif, “ kata Abdul Hayat.
Ketika ditanyakan tentang perlu tidaknya pembebasan lahan untuk rencana Kementerian PUPR tersebut, Abdul Hayat mengaku bahwa belum mengarah ke hal tersebut.
“Belum ke sana, mungkin lebih pada kalau ada lahan pemprov yang menganggur bisa dioptimalisasi. Ada juga lahan kantornya di Pettarani kan, bisa saja dipindahkan di Baddoka. Cek dulu aturan mainnya, sementara dihandel sama Biro Aset,” jelasnya.
Sementara Sekjen Kementerian PUPR, Anita Firmanti Eko Susetyowati, menyebutkan bahwa kunjungan tersebut dalam rangka izin penggunaan lahan .
“Kementerian PUPR sekarang memiliki balai-balai baru dan balai-balai lama yang sudah ada sebelumnya, dan untuk koordinasi lebih baik di antara Kementerian PUPR, kami ingin memiliki gedung di Baddoka. Untuk itulah saya datang kesini, untuk bisa memperoleh izin memanfaatkan Baddoka kembali sebagai kantornya PUPR,” papar Anita Firmanti.
Terkait dengan pernyataan Sekprov Abdul Hayat terkait pergantian lahan, Anita Firmanti menjawab masih menunggu izin.
“Tukar-menukar, saling hibah. Kita kan ada gedung kita dipakai di Pettarani, nanti kita menyerahkan gedung yang di Pettarani, kita mohonkan yang di Baddoka. Sementara masih izin dululah, kalau mungkin pak Kepala Balai sudah memegang izin untuk membangun, ya kita mulai membangun,” jawabnya.
Sekjen Kementerian PUPR tersebut berharap agar target pembangunannya dapat terealisasi tahun 2020 mendatang, apalagi dengan respon positif dari pemerintah.
“Mungkin tahun depan 2020 lah mulai semuanya, nanti kalau sudah izin. Respon dari pemprov, Alhamdulillah kita semua positif, saling mendukung lah,” tutupnya. (hms)
Editor : Syafriadi Djaenaf Dg Mangka.
Tidak ada komentar